KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
HEFTY JUWITA
(A1C117053)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019PERCOBAAN 5
I.
JUDUL
: REAKSI-REAKSI ALDEHIDA DAN KETON
II. HARI, TANGGAL
: Sabtu, 23 Maret 2019
III. TUJUAN : 1. Dapat memahami
asas-asas reaksi senyawa karbonil
2. Dapat memahami
perbedaan reaksi antara aldeh dan keton
3.
Dapat menjelaskan jenis-jenis pengujian kimia sederhana
yang dapat
membedakan aldehid dan keton
IV.
LANDASAN TEORI
Gugus karbonil C=O
sama-sama dimiliki oleh aldehid dan keton, sehingga sifat reaksi umumnya sama.
Aldehid biasanya bereaksi lebih cepat daripada keton terhadap suatu pereaksi
yang sama. Hal ini disebabkan karena atom karbon karbonil dari aldehid kurang
terlindungi. Dalam percobaan kali ini, akan diketahui apakah aldehid dan keton
memiliki persamaan dan perbedaan.
Aldehid mengalami reaksi oksidasi
menjadi asam karboksilat, sedangkan keton tidak mengalami reaksi oksidasi ini.
Ada hal yang mencolok yang dapat membedakan antara aldhid dan keton yaitu
keraktifannya.
Pereaksi Tollens yaitu larutan ion
perak beramonia yang direduksi oleh aldehid menjadi logam perak sedangkan
aldehid dioksidasi menjadi asam. Keton tidak direduksi oleh pereaksi ini. Bila
menggunakan pereaksi yang encer, maka perak akan mengendap berupa cermin pada
dinding tabung.
Ion Cu (II) didalam larutan alkali
juga dapat mengoksidasi. Tembaga diubah menjadi ion kompleks dengan tartrat
(pereaksi Fehling) agar tidak mengendap. Reaksi umum senyawa karbonil adalah
reaksi adisi terhadap ikatan rangkap dengan pereaksi nukleofil. Pasangan
elektron bebas pada nitrogen dari amonia atau senyawa lain menyebabkan senywa
ini bisa bereaksi sebagai nukleofil terhadap senyawa karbonil.
Atom karbon alfa adalah atom
hidrogen yang terikat pada atom karbonil dan bersifat asam lemah. Hal ini
desebabkan karena muatan dari anion enoat dapat diserahkan ke atom oksigen yang
elektronegatif. Dalam larutan basa, atom hidrogen alfa ini mudah diganti oleh
atom halogen. Reaksi ini didasarkan pada reaksi cepat antara enolat dan
halogen. Hal ini dipengaruhi oleh tarikan elektron dari halogen sehingga atom H
yang ada pada C-alfa akan lebih asam dan lebih mudah ditukar dengan halogen.
Oleh karena itulah gugus metil yang terikat pada atom karbon karbonil mudah
sekali diubah menjadi senyawa trihalometil oleh halogen dan basa.
Reaksi pada senyawa trihalo biasanya
digunakan untuk menunjukkan adanya metil keton dan juga gugus CH (OH)-CH3
karena mudah dioksidasi oleh I2. Anion enolat merupakan suatu
nukleofil sehingga dapat diadisikan ke dalam gugus karbonil. Reaksi ini
menghasilkan banyak ikatan baru yang berguna pada proses sintesis (Tim Kimia Organik I, 2016).
Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai
jumlah atom
C sama pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Aldehid
dapat dibuat melalui oksidasi alkohol
primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi alkana, reaksi
Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik. Karena
aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka
tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid
dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik
yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan
tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).
Keton adalah suatu senyawa organik yang
mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil atau sebuah alkil. Keton juga dikatakan senyawa organik
yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus
karbonil. Reaksi-reaksi pada
aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi
untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan
keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang
sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu
reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol
(Wilbraham, 1992).
Menurut
Dewan (2015), aldehida dan keton disebut juga senyawa karbonil asli. Keduanya
mengandung sebuah gugus karbonil (C=O). Aldehida memiliki rumus umum R-CHO,
sedangkan senyawa keton memiliki rumus umum R-C-OR. Beberapa sifat fisika aldehid dan keton
yaitu :
1.
Kebanyak aldehida (kecuali HCHO yang merupakan gas) adalah cairan pada temperature kamar. Keton yang lebih kecil
atau rendah juga merupakan cairan (tidak berwarna) dan memiliki bau manis.
Keton yang lebih besar atau tinggi berupa padatan dengan bau yang enak.
2.
Aldehida dan keton mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon
dengan massa molekul yang sebanding. Ini disebabkan karena aldhida dan keton
memiliki sebuah gugus karbonil polar sehingga mempunyai interaksi dipol-dipol
intermolekul yang lebih kuat.
3.
Titik didih keton lebih tinggi daripada aldehida isomerik karena keton bersifat
lebih polar disebabkan oleh efek induksi yang lebih besar akibat adanya dua
gugus alkil.
4.
Anggota aldehida dan keton yang lebih rendah atau kecil (sampai 4 atom karbon)
larut dalam air karena dapat membentuk ikatan hydrogen dengan air. Ikatan
hydrogen menurun dengan meningkatnya ukuran R, yaitu gugus alkil non polar
menurunkan polaritasnya.
Ada prinsip dasar yang harus kita ketahui
dalam memahami berbagai jenis-jenis reaksi pada senyawa karbonil khususnya
aldehid dan keton bahwasannya senyawa-senyawa aldehid dan keton merupakan
molekul polar karena memiliki suatu ikatan karbonil yang memungkinkan adanya
momen dipol diantara ikatan rangkap karbon dan oksigen. Adanya momen dipol
disekitar ikatan karbonil menjadikan senyawa-senyawa karbonil memiliki titik
didih yang lebih tinggi dari pada suatu alkena dengan berat molekul yang sama.
Senyawa –senyawa keton seperti aseton merupakan pelarut yang
banyak digunakan karena aseton dapat larut baik didalam air maupun
pelarut organik. Oleh karena itu aseton sering disebut sebagai pelarut polar
atau pelarut aprotik (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/).
V. ALAT
DAN BAHAN
5.1 ALAT
* Gelas Piala
* Tabung Reaksi
* Pipet Tetes
* Batang Pengaduk
* Tabung Uji
* Erlenmeyer
* Corong Hirsch
* Tabung Reaksi Besar
* Penutup Tabung
* Peralatan Refluck
* Corong Buchner
5.2 BAHAN
* Pereaksi Tollens
* Perak Nitrat 5%
*
NaOH 5%
* Amonium Hidroksida 2%
* Benzaldehid
* Aseton
* Sikloheksanon
* Formalin
* Pereaksi Benedict
* Natrium Sitrat
* Natrium Karbonat
* Aquadest
* CuSO4.5H2O
* Pereaksi Fehling
* Natrium Kalium Tetrat
* NaOH 10%
* Formaldehid
* n-heptanaldehid
* NaHSO3 Jenuh
* Air Es
* Etanol
* HCl Pekat
* Fenilhidrazin
* Metanol
* 2,-dinitrofenilhidrazin
* Hidroksilamin HCl
* Natrium Asetat Trihidrat
* Iodium
* Iodium Iodida
* Kalium Iodida
* Asetaldehid
* NaOH 1%
VI.
PROSEDUR KERJA
6.1. Uji Cermin Kaca, Tollens
Tabung
Reaksi
>> disiapkan empat
>> diisi tollens
>> dimasukkan 2
ml perak nitrat 5%
>> ditambahkan
dengan 2 tetes larutan NaOH 5%
>> ditambah tetes
demi tetes dengan larutan amonium hidroksida
>> diaduk terus
selama penambahan zat
>> ditambah amonium hidroksida
>> diuji benzaldehid, aseton, sikloheksanon, dan fomalin
>> diaduk
campuran
>> didiamkan selama 10 menit.
>>
dipanaskan tabung dalam penangas air
selama lima menit
6.2. Uji Fehling dan Benedict
Tabung Reaksi
>> dimasukkan benedict kedalam empat tabung reaksi
>> dimasukkan natrium sitrat
>> dimasukkan natrium karbonat
>> dimasukkan
aquadest
>> diaduk
>>
disaring
>> ditambah larutan CuSO4.5H2O
>> ditambah air
pada filtrat
>> diencerkan
>> digunakan
pereaksi fehling yang masih fresh
>> ditambahkan CuSO4.5H2O kedalam air suling
>> ditambahkan
natrium kalium tatrat kedalam NaOH
>> diuji
formaldehid, n-heptanaldehid, aseton, dan sikloheksanon
>> ditempatkan tabung pada air mendidih selama 10-15 menit.
6.3. Adisi Bisulfit
Erlenmeyer
>> dimasukkan NaHSO3
>> dilarutkan larutan dalam air es
>> ditambahkan
aseton tetes demi tetes
>> diaduk
>> ditambahkan etanol
>> dilakukan kristalisasi
Corong Hirsh
>>
disaring kristal
>> ditambahkan beberapa tetes
HCl pekat
6.4. Pengujian dengan
Fenilhidrazin
Tabung Reaksi
>> dimasukkan fenilhidrazin
>> ditambahkan 10 tetes benzaldehida dan sikloheksanon
>> ditutup tabung reaksi
>> digoncang
kuat hingga mengkristal
>> disaring
kristal dengan corong hirsch
>> dicuci
dengan air dingin
>> direkristalisasi dengan metanol dan
etanol
>> dikeringkan
>> ditentukan titik
lelehnya
>> digunakan
cara yang sama untuk 2,4-dinitrofenilhidrazin
>> dibuat turunan benzaldehid dan sikloheksanon
>> ditentukan titik
lelehnya
6.5. Pembuatan Oksim
Erlenmeyer
>> dimasukkan hidroksilamin HCl
>> dimasukkan natrium asetat trihidrat
>> dilarutkan dalam air
>> dipanaskan
larutan
>> ditambahkan
sikloheksanon
>> ditutup
>> digoncang
>> dicatat waktu
oksim terbentuk
>> didinginkan
dalam lemari es
>> disaring
kristal dengancorong hirsch
>> dicuci dengan air es
>> dikeringkan
>> ditentukan
titik lelehnya
6.6. Reaksi Haloform
Erlenmeyer
>> diisi larutan NaOH 5%
>> dimasukkan aseton 5 tetes
>> ditambahkan iodium iodida
>> dilarutkan
iodium dan kalium iodida dalam air
>> digoncang
>> diamti
>> dilakukan pengujian terhadap
isopropanol
>> dilakukan pengujian terhadap 2-pentanon
6.7. Kondensasi Aldol
Tabung Reaksi
>> dimasukkan asetaldehid dalam larutan NaOH 1%
>> digoncang
>> dicatat bau
>> dipanaskan
campuran
>> dicatat
bau
>> disusun
peralatan untuk merefluks
>> dimasukkan etanol, aseton,
benzaldehid dan NaOH 5%
>> direfluks
>> didinginkan
>> disaring
kristal dalam corong buchner
>> direkristaisasi dalam etanol
>> ditentukan
titik lelehnya
Video
Pertanyaan :
1.
Berdasarkan video tersebut, manakah yang termasuk aldehid dan yang termasuk
keton. Apa tanda nya ?
2. Apa
fungsi pereaksi Fehling pada percobaan tersebut ?
3. Apa
bedanya larutan Fehling A dan Fehling B ?
Saya Rd. Abdurrahman(A1C117015) akan mencoba menjawab pertanyaan no. 2 menurut saya Larutan Fehling digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dengan keton. Senyawa aldehid akan bereaksi dengan larutan fehling dan larutan fehling akan mengalami reduksi, sedangkan aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat. Senyawa keton tidak akan bereaksi dengan larutan fehling. Uniknya, larutan fehling ini tidak dapat bereaksi dengan senyawa aromatik aldehid dan ia hanya bisa bereaksi dengan senyawa aldehid biasa.
BalasHapusSaya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 1. Berdasarkan video tersebut, yang termasuk aldehid adalah formalin, senyawa x dan methanol. Tandanya adalah formalin membentuk endapan berwarna merah bata, senyawa x membentuk endapan berwarna oren, dan methanol membentuk endapan berwarna biru muda.
BalasHapusMuhammad Yamin (047) no 3. larutan Fehling A adalah (Tembaga (II) sulfat atau CuSO4) sedangkan larutan Fehling B (KOH dan Natrium kalium tartarat)
BalasHapus