KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
HEFTY JUWITA
(A1C117053)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.
Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
VII. DATA PENGAMATAN
7.1 Klor dalam karbon tetraklorida
A.
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Tabung
reaksi diisi 1 ml bensin,dan 10 tetes benzena kemudian digoncang
|
Larutan
bercampur dan berminyak
|
2
|
Tabung
ditempatkan ditempat yang gelap
|
Larutan
jernih dan tidak terdapat minyak
|
3
|
Tabung
ditempatkan ditempat yang terang
|
Terdapat
endapan minyak dibawah larutan
|
4
|
Mulut
tabung masing-masing ditiup
|
Mengeluarkan
asap
|
B.
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Tabung
reaksi diisi dengan 1 ml benzena dan di tambah 10 tetes HCl, digoncang
|
Larutan
memiliki 2 fasa yakni benzena (bagian atas) dan HCl (bagian bawah)
|
2
|
Di
uji kemungkinan hidrogen klorida
|
Terdapat
asap
|
C.
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
Tabung
reaksi diisi dengan 1 ml benzena dan ditambah1 ml HCl
|
Terdapat
kekeruhan pada larutan di bagian bawah
|
7.2 Klor
No
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
1
|
1
ml benzena + potongan besi + 3 tetes HCl dalam tabung reaksi, kemudian
dipanaskan
|
Terdapat
gelembung dan ada warna kuning sedikit, setelah dipanaskan warna larutan
bening (kuning menghilang) dan pada besi terdapat banyak gelembung
|
2
|
1
ml benzena + 3 tetes HCl dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan
|
dibagian
atas bewarna kuning dan bagian bawah menjadi lebih keruh, setelah dipanaskan
terbentuk 2 lapisan yaitu bening (atas), berminyak (bawah)
|
7.3 Larutan Kalium permanganat
No
|
Perlakuan
|
pengamatan
|
1
|
2
tabung reaksi diisi 1 ml KmnO4 + 5 tetes bensin
|
Terdapat
gelembung pada larutan, dan ketika ditetesi warnanya berubah dari ungu
menjadi merah betadine
|
2
|
1
ml benzena + 2 ml KmnO4
|
Tidak
bercampur dan terbentuk 2 fasa, yakni bening (dibagian atas) dan ungu (bagian
bawah)
|
7.4 Asam sulfat pekat
No
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
2
ml asam sulfat + 10 tetes benzena di dalam tabung reaksi dan digoncangkan
|
Bening,
dan ketika digoncang menjadi keruh dan terdapat busa, saat didiamkan terdapat
3 lapisan: Warna kuning (atas), Bening (tengah), dan warna kuning (bawah)
|
2
|
2
ml asam sulfat + 10 tetes n- heksana dan digoncangkan
|
Bening,
dan digoncang terdapat 2 lapisan dan terdapat busa
|
7.5 Asam Nitrat
No
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
0,5
ml benzena + 4 ml asam nitrat pekat dan satu butir batu didih dan dididihkan
|
Larutan
berubah dari bening menjadi kuning jenuh
|
2
|
Dituang
ke dalam gelas piala yang berisi 5 gr batu es
|
Memiliki
bau seperti semir sepatu
|
3
|
Dibandingkan
baunya dengan nitrobenzena
|
Sama,
bau semir sepatu
|
7.6 Bahan yang tak dikenal
No
|
Perlakuan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Senyawa
tidak dikenal + Aquades 2 ml
|
Terbentuk
2 fasa
|
2
|
Senyawa
tidak dikenal + H2SO4 pekat 2 ml
|
Terbentuk
2 fasa.
Bening
(bawah), Keruh (atas)
|
3
|
Senyawa
tak dikenal + 2 ml kloroform
|
Terdapat
cincin pada larutan yang berada di atas
|
VIII. PEMBAHASAN
8.1 Klor dalam karbon tetraklorida
Pada
percobaan ini kami melakukan tiga perlakuan dimana yang pertama adalah tabung
reaksi diisi dengan 1 ml bensin dan ditambahkan 10 tetes benzena lalu digoncang
diperoleh hasil bahwa larutan bercampur dan terdapat minyak. Lalu tabung kami
tempatkan ditempat yang gelap dan hasilnya larutan menjadi jernih serta minyak
pun hilang. Tabung lain dengan isi larutan yang sama kami tempatkan ditempat
yang terang dan hasilnya terdapat endapan minyak dibawah larutan. Senyawa-senyawa hidrokarbon dapat juga diubah menjadi suatu alkil halida
yang biasa disebut sebagai reaksi substitusi melalui khlorinasi atau
brominasi dibawah sinar UV atau direaksikan pada suhu tinggi sekitar 450oC (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/). Mulut
masing-masing tabung kami tiup dan ternyata mengeluarkan asap sehingga dapat
kami simpulkan bahwa didalam larutan tersebut terdapat hidrogen klorida.
Perlakuan
selanjutnya yaitu tabung reaksi diisi dengan 1 ml benzena dan ditambah 10 tetes
HCl2 lalu digoncang, terlihat ada 2 fasa yakni benzena pada bagian
atas dan HCl pada bagian bawah. Lalu kami menguji kemungkinan hidrogen klorida
dan ternyata ada, hal ini ditandai dengan terdapatnya asap. Perlakuan
berikutnya yaitu tabung reaksi kami isi dengan 1 ml benzena dan kami tambahkan
1 ml HCl sehingga kami memperoleh hasil bahwa terdapat kekeruhan pada larutan
dibagian bawah.
8.2 Klor
Pada
percobaan ini kami ingin mengamati apakah terdapat hidrogen klorida dalam
campuran larutan yang akan kami reaksikan. 1 ml benzena kami tambahkan dengan
potongan besi dan juga 3 tetes HCl kedalam tabung reaksi lalu kami panaskan,
terdapat gelembung dan juga warna kuning sedikit sebelum kami panaskan. Setelah
kami panaskan, warna kuning pada larutan tadi menghilang sehingga warna larutan
menjadi bening dan pada besi terdapat banyak gelembung. Kemudian kami
mereaksikan lagi 1 ml benzena ditambahkan dengan 3 tetes HCl kedalam tabung
reaksi lalu dipanaskan, kali ini tanpa potongan besi. Kami memperoleh hasil
larutan berwarna kuning pada bagian atas dan menjadi keruh pada bagian bawah
sebelum kami panaskan. Setelah kami panaskan, terbentuk 2 lapisan dimana pada
bagian atas berwarna bening sedangkan pada bagian bawah terdapat minyak.
8.3 Larutan kalium permanganat
Pada
percobaan ini, tabung reaksi kami isi dengan 1 ml KmnO4 serta 5
tetes bensin dan memberikan hasil yaitu terdapat gelembung pada larutan dan
ketika ditetesi dengan bensin warnanya berubah dari ungu menjadi merah
betadine. Perlakuan selanjutnya yaitu 1 ml benzena kami tambahkan dengan 2 ml
KmnO4 dimana hasil yang kami peroleh yaitu larutan tidak bercampur
dan terdapat dua fasa yakni larutan bening pada bagian atas dan berwarna ungu
pada bagian bawah.
8.4 Asam sulfat pekat
Pada
percobaan ini 2 ml asam sulfat kami tetesi dengan 10 tetes benzena didalam
tabung reaksi lalu kami goncang dan memberikan hasil yaitu larutan yang pada
awalnya berwarna bening dan ketika kami goncang larutan menjadi keruh serta
terdapat busa. Ketika kami diamkan,
terdapat tiga lapisan dimana lapisan atas berwarna kuning, lapisan tengah
berwarna bening serta lapisan bawah berwarna kuning. Selanjutnya 2 ml asam
sulfat kami tetesi dengan 10 tetes n-heksana lalu kami goncang, hasil yang kami
peroeh yaitu larutan berwarna bening pada awalnya dan ketika kami goncang
terdapat 2 lapisan serta terdapat busa.
8.5 Asam nitrat
Pada
percobaan ini kami melakukan reaksi antara 0,5 ml benzena ditambahkan dengan 4
ml asam nitrat pekat dan satu butir batu didih yang kami masukkan pada tabung
reaksi serta kami didihkan memberikan hasil yaitu larutan yang pada awalnya
berwarna bening berubah menjadi kuning jenuh. Selanjutnya larutan tersebut kami
tuangkan kedalam gelas piala yang telah berisi 5 gr es batu dan bau yang
ditimbulkan seperti semir sepatu. Ketika kami bandingkan baunya dengan nitrobenzena,
ternyata memiliki bau yang sama yaitu sama-sama bau semir sepatu.
8.6 Bahan yang tidak dikenal
Pada
percobaan ini kami melakukan tiga perlakuan dimana yang pertama yaitu senyawa
tidak dikenal kami tambahkan dengan 2 ml aquades dan memberikan hasil yaitu
terbentuk dua fasa. Perlakuan yang kedua yaitu senawa tidak dikenal kami
tambahkan dengan H2SO4 sebanyak 2 ml dan hasilnya
terbentuk dua fasa dimana pada bagian bawah berwana bening sedangkan pada
bagian atas menjadi keruh. Perlakuan yang ketiga yaitu senyawa yang tidak
dikenal kami tambahkan dengan 2 ml kloroform dan memberikan hasil terdapat
cincin pada larutan yang berada pada bagian atas. Dari hasil percobaan ini
dapat diketahui bahwa senyawa yang tidak dikenal tersebut adalah benzena.
IX. PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
1. Mengapa
larutan yang ditempat gelap bereaksi lebih lama daripada larutan ditempat
terang ?
2. Apa tujuan
digunakan oksidator kalium permanganat pada percobaan ?
3. Mengapa kalium
permanganat dapat bereaksi dengan benzena ?
X. KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan pada praktikum ini yaitu :
1. Perbedaan
sifat kimia dari ketiga golongan hidrokarbon yaitu pada senyawa alifatik jenuh
senyawa yang hanya memiliki ikatan tunggal yang biasa dengan senyawa
alkana. alifatik tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki
ikatan rangkap dua maupun tiga yang mana adalah alkena dan alkuna. Sedangkan
untuk hidrokarbon aromatik adalah hirokarbon yang paling tidak mempunyai satu
cincin aromatik.
2. Reaksi
kimia yang membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu pada senyawa
jenuh dengan reaksi pengsulfonatan dengan asam sulfat pekat, untuk senyawa tak
jenuh dengan reaksi oksidasi dengan kalium permanganat, dan aromatik dengan
reaksi nitrasi dengan asam nitrat.
3. Teknik
pengujian dari ketiga golongan senyawa hidrokarbon yaitu dengan uji bromin, uji
klorinasi, uji kalium permanganat, uji asam sulfat, dan uji asam nitrat.
XI. DAFTAR PUSTAKA
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
diakses tanggal 15
Maret
2019
Mushoddaq, M dan Sentosa, B. 2012. Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi
Impedansi Akustik dan EMD
(Emperical Mode Decompostion) Pada Formasi Air
Benakat Lapangan “X”.
Surabaya
: ITS
Riswiyantoro. 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Riyanti, M, dkk. 2008. Sintesis Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Unila. Lampung
Sumardjo,
D. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta.
Jakarta : EGC
Tim Kimia Organik I. 2016. Penuntun Pratikum
Kimia Organik 1. Jambi : Universitas Jambi





Saya Elda Septiana (A1C117027) menjawab no 3 . Oksidator seperti KMnO4 dapat bereaksi dengan benzena karena benzena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dan memiliki ikatan phi dan ikatan phi mudah putus, sehingga oksidator dapat bereaksi dengan benzena
BalasHapusMuhammad yamin (047) No 1. Hal ini dikarenakan adanya cahaya matahari pada tempat terang yang membantu mempercepat terjadinya reaksi sehingga mengakibatkan terbentuknya suatu molekul baru sebagai hasil terpisahnya partikel-partikel yang bertumbukan.
BalasHapusSaya Friska Utami (A1C117021) akan menjawab pertanyaan no.2. Menurut saya penggunaan oksidator kalium permanganat untuk menguji ikatan rangkap yang ditandai dengan perubahan warna
BalasHapus